Tentang Catcalling & Street Harrassment

Januari 25, 2017 Dini 12 Comments


Postingan kali ini tergerak dari artikel yang di bagikan oleh salah seorang teman di timeline Facebook. Artikel yang cukup menarik, begitu pikir saya ketika membaca judul nya. Artikel nya ada disini *thanks untuk Teh Mia :). Artikel tersebut berbicara tentang street harassment atau bahasa simplenya gangguan yang terjadi saat di jalan. Konteks ganguan dalam postingan ini adalah gangguan yang berbau seksual, baik secara verbal ataupun secara langsung. Dalam artikel itu diceritakan bahwa dalam waktu 35 menit, sang writer (seorang ekspat yang tinggal di Jakarta) mengalami pelecehan secara verbal sebanyak 13 kali. Jumlah yang mencengangkan ya..

Oke, saya tinggalkan dulu artikel tersebut :). Saya ingin menyinggung soal Catcalling, sebuah kata yang jujur saja baru pertama kali saya dengar ketika membaca artikel tersebut *iyaa saya katro :)). Mungkin banyak dari kita yang pernah mengalami hal ini, hanya saja kita tidak tahu istilah apa yang pantas untuk menyebut perlakuan tersebut. Jadi, catcalling adalah sebuah istilah urban yang berarti:

~ Melakukan hal-hal bertendensi seksual (biasanya dengan volume keras meski belum tentu secara eksplisit), termasuk bersiul, berseru, memberikan gestur, atau berkomentar, biasanya kepada perempuan (juga bisa laki-laki atau gender yang lain) yang lewat di jalan.
~ Menyuarakan bebunyian atau keributan kepada seseorang di depan publik yang membuat orang itu tidak nyaman (biasanya kepada pembicara, performer, atlet, dll.).
(sumber : https://putriwidisaraswati.wordpress.com/2015/11/29/catcalling-pelecehan-terhadap-perempuan/)
ilustrasi catcalling
Nah, bentuk catcalling nya ini macam2. Kalo yang pernah saya alami seringnya seperti ini "Senyumnya mana Mbak?" atau "Koq cemberut terus sih?" bahkan siulan atau gestur2 lain yang mengganggu. Yang lebih parah adalah ketika saya berjalan tiba2 ada orang yg menirukan suara anjing melolong, maksudnya apa coba? saya kaya anjing? gitu?. Asli, saya marah sekali saat itu cuma belum ada keberanian yang cukup besar untuk melawan. Bagi sebagian orang mungkin saya dikira berlebihan yaa "halah apanya yang pelecehan, biasa aja keless..lu aja yang baperan". But seriously guys, kalian gak merasa apa2 ketika ada komentar2 seperti itu terlontar ? bahkan dari mulut orang yang notabene nya adalah orang asing buat kita. Kalo saya sih risih banget, risih serisih2 nya. Biasanya catcalling ini sering terjadi di kota2 besar tapi tidak menutup kemungkinan juga, bisa terjadi di kota kecil. Pengalaman saya diatas terjadi ketika saya masih tinggal di Cirebon.

Baca Juga : L.O.V. E Yourself, hargailah dirimu sendiri ladies !
Ketika saya memutuskan untuk berhijab pun masih saja ada yang seperti itu, memang sih saya masih suka pake celana jeans. Bahkan kali itu saya merasa benar2 terhina, ketika seseorang berkata "Assalamualaikum.." sambil cengar cengir  gak jelas. Please atuh lah..ucapan salam aja dipake buat begituan. Kalo yang seperti ini biasanya masih saya jawab, sambil masang muka super jutek tanpa melihat ke orang tersebut dan terus berjalan jengkel. Hadeeh jadi dosa kan, jawab salam sambil muka ketus gitu >,<. Kadang ibu2 muda yang gendong anak aja masih di siul2in, macam burung. Woyy dia udah punya buntut ituu..masih aja di godain. Heran.

Bahkan dalam kasus yang lebih berat, catcalling bisa di sertai dengan memegang bagian tubuh kita secara paksa. Kalo ini sih keterlaluan banget, langsung teriak aja deh. Saya bukan ingin menakut - nakuti ya, tapi street harassment semacam ini sering banget terjadi. Bukan hanya di jalan raya, tapi juga di transportasi umum. Sudah sepatutnya kita sebagai seorang wanita berhati2 dalam segala kondisi.

Bisa saya tarik kesimpulan dari pengalaman ini, bahwa street harassment akan tetap ada no matter what and it's not about our outfit. Selama kita, korbannya tidak bereaksi apa2 (cuma diam gak tahu harus apa, tapi dalam hati marah), hal serupa akan tetap terjadi. Untuk korban catcalling, perlakuan ini tentu memberikan efek yang beragam. Ada yang takut, marah, malu bahkan ada yg cuek. Menurut saya yang cuek ini yang bahaya. Koq ya nrimo aja dilecehkan begitu.

andai bisa ganti arti istilahnya kaya gini...
Jadi ini saat yang tepat untuk "fight back". Kalo ada yang melakukan  ini ke kita lawan aja, biar pelaku tahu kalo kita gak nyaman, merasa terganggu dan gak suka di gituin. Saya bukan aktivis pembela hak2 wanita, saya cuma seorang warga biasa yang merasa terganggu dengan street harassment. Perihal nanti pelaku malah balik ngomong "Santai aja kali..kita becanda koq" sambil ngsih muka tengil, langsung balas aja "But, you act like a jerk..annoying, norak". Memang butuh keberanian, tapi kalo gak di coba hal yang sama akan terus berulang. Ini cuma sebagian kecil cara yang bisa kita lakukan untuk melawan, apapun caranya tetap utamakan keselamat kita. Mari lawan catcalling dan street harrasment  :).

Semoga bermanfaat.

~ 25 Januari 2017 ~

12 comments:

Review Film : My Annoying Brother

Januari 06, 2017 Dini 13 Comments


Sepertinya mulai sekarang, saya akan lebih sering posting tentang review film hahha. Kebetulan banyak banget film2 seru yang saya tonton *padahal alasan karena gak ada bahan tulisan yang lain :D.


Salah satu film yang saya tonton adalah film buatan Korea yang baru rilis Desember 2016 kemarin. Film yang berjudul My Annoying Brother ini di bintangi oleh Cho Jung Seok (Jo Jung Suk), Do Kyung Soo (D.O of EXO) dan Park Shin Hye. Lagi2 alasan aktor favorit yang mendorong saya untuk menonton film ini. Iyaa saya suka sama Cho Jung Seok hahha. Entah kenapa sejak Drama serial yang dia bintangi bareng Gong Hyo Jin, saya jadi gak bisa lupa sama dia *halah :D.

Baiklah mari kita kupas tuntas film ini hahha..

SINOPSIS

Film ini menceritakan tentang seorang kakak yang berada di dalam penjara (Cho Jung Seok) yang kemudian mengajukan pembebasan bersyarat, dengan alasan adiknya (Do Kyung Soo) hidup sebatang kara dan memiliki keterbatasan sebagai penyandang tuna netra. Sebetulnya Do Young (nama si adik) merupakan atlet Judo yang potensial, namun karena mengalami kecelakaan saat bertanding ia kehilangan penglihatannya dan gagal masuk tim nasional Judo Korea. Hal itu membuat Do Young menjadi depresi.
Pihak lapas kemudian mengabulkan permohonan Do Sik (nama si kakak). Namun sekembalinya Do Sik kerumah, hubungan antara kakak beradik ini tidak berjalan seperti yang di bayangkan. Bahkan hidup yang di alami terasa tak mudah, karena sang kakak tidak memperlakukan adiknya dengan baik. Ada dendam pribadi antara sang kakak dan Ibu dari Do Young *mereka saudara lain ibu.

Kemudian datang seorang perempuan (Park Shin Hye) yang merupakan pelatih Judo Do Young. Dia datang untuk membujuk Do Young berlatih kembali dan bergabung di tim nasional. Selain itu ia juga diharapkan dapat bertanding di Paralimpiade (sebuah pertandingan olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral - Wikipedia).

Akankah hubungan sang kakak dan si adik kembali harmonis? Akankah Do Young menyetujui untuk berlatih dan bergabung dengan tim nasional Korea ?
Gimana, menarik bukan ? heheh langsung tonton aja yah film nya :D.

REVIEW
Secara keseluruhan film ini layak banget untuk di tonton. Selain mengajarkan tentang pentingnya kasih sayang antara kakak dan adik, film ini juga menyuguhkan beratnya perjuangan seorang penyandang disabilitas. Banyak hal berat harus di lalui, selain cibiran orang2 ternyata sikap menerima kondisi diri sendiri merupakan hal tersulit. Di sini jelas terlihat bagaimana depresinya seseorang yang tadinya dapat melihat dunia, tiba2 semua pintu tertutup menjadi gelap. Dan ternyata dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan.


Oia bagi anda yang berharap ada kisah romantis di film ini, jangan berkecil hati yah. Meskipun romantisme antara sepasang kekasih tidak tergambar di sini, tapi kita masih bisa melihat sisi tersebut jika memang teliti heheh. Kaya nya ada semacam cinta terpendam gitu deh hahha *analisa sotoy saya :D.

Sayang nya untuk alur cerita, film ini gampang banget untuk di tebak. Kaya misalnya saya mengira2 abis adegan ini akan terjadi adegan ini dst, ternyata memang benar begitu jalan ceritanya. Jadi agak kurang "nendang" aja sih. Meski demikian film ini tetap menarik untuk di tonton loh. Jangan lupa sediakan tissue juga yah heheh.

Title : My Annoying Brother
Release Date : November 2016 (South Korea), Desember 2016 (USA, Indonesia)
Directed by : Kwoon Soo Kyung
Cast : Cho Jung Seok, Do Kyung Soo, Park Shin Hye
Genre : Drama / Comedy
Runtime : 110 Minutes
Distributor : CJ Entertainment
Language : Korean
Country : South Korea

~ 6 Januari 2017 ~

13 comments:

Review Kuliner : Empal Gentong Khas Cirebon

Januari 04, 2017 Dini 6 Comments


Hai hai..selamat tahun baru, sorry telat ngucapin nya hahah. Mengawali awal tahun 2017 ini saya mudik ke Cirebon. Rindu Emak pake banget, jadi deh ngambil cuti akhir-awal tahun. Oia bagi yang belum tahu, Cirebon itu merupakan kota yang terletak di pesisir utara pulau Jawa dan merupakan bagian timur Jawa Barat. Kalo kalian ada yang mau ke Jawa Tengah via Pantura, pasti lewat Cirebon dulu. 

Nah, pas mudik kemarin saya sekeluarga sempet nyobain kuliner khas Cirebon, yaitu empal gentong. Padahal saya pengen makan Nasi Jamblang, mudah2an next time bisa saya tulis juga ya.

Kuliner ini mirip dengan gulai (gule) yang dimasak di dalam gentong (periuk tanah liat) menggunakan kayu bakar. Maka nya kuliner yang memiliki aroma khas ini di kenal dengan nama empal gentong. Daging yang biasa di gunakan bisa berupa usus, babat dan daging sapi. Kalo kemarin saya minta daging dan babat aja.


Ps : Foto aslinya keburu saya hapus, untung ada Instagram jadi nyomot dari sana :p.

Kuliner ini juga biasa di sajikan dengan taburan kucai yang sudah di potong halus serta bawang goreng. Selain itu bisa juga di hidangkan dengan lontong atau nasi. Kemarin sih saya lebih memilih nasi, laper soal nya hahah. Bagi yang suka pedes, bisa menambahkan bubuk cabe kering yang tersedia. Jangan heran yah, di setiap kedai empal gentong pasti hanya cabe kering yang disediakan. Tapi lumayan pedes koq :D.

Harga yang ditawarkan juga cukup murah, sekitar IDR 15-20 saja. Untuk masalah tempat makan yang enak, kalo saya pribadi sih akan menyarankan empal gentong yang di stasiun heheh. Banyak yang bilang di situ enak :). Ada juga di daerah Plered, cuma saya lupa nama warung nya apa. Yang jelas di setiap sudut kota Cirebon, kita pasti dapat menemukan kuliner khas ini.Yuk cobain juga :D.

~ 3 Januari 2017 ~

6 comments: